Sabtu, 03 Maret 2012

Bahasa Indonesia Ekonomi Kuat Rakyat Sejahtera


MAKALAH BAHASA INDONESIA
EKONOMI KUAT RAKYAT SEJAHTERA


D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK IV (EMPAT)
KELAS XII IPA

NAMA-NAMA KELOMPOK IV
AFRIZAL RAMLI KURNIAWAN WARUWU
ASNITA WARUWU
FARRICH AMIR ANDRIKA MARULAFAU
MEMORY SILAWATI MARU’AO
KALEBI DAELI
NASRUN BUGIS
PIAWAI KERAMAT P. N DAELI

SMA NEGERI 1 SIROMBU
T.P 2010 / 2011


EKONOMI KUAT RAKYAT SEJAHTERA


A.    MENJELASKAN SECARA LISAN URAIAN TOPIK TERTENTU DARI HASIL MEMBACA BUKU

  1. Mendata Pokok-Pokok yang Diperoleh Dari hasil Membaca

Agar isi buku yang dibaca mudah diingat, kamu sebaiknya mencatat pokok-pokoknya. Dengan cara membaca keseluruhan sebuah topik yang menarik dalam buku yang kamu pilih, kemudian tulislah gagasan-gagasan yang dikemukakan dalam topik itu.

Rounded Rectangular Callout: Pelatihan 1 



Sebagai sarana latihan, bacalah salah satu topik dalam buku manajemen koperasi Karya Dra. Ninik Widiyanti ini kemudian kerjakan latihan yang menyertainya.

BAB IV
Penerapan manajemen untuk kemampuan koperasi

1.      Pengaruh lingkungan terhadap manajemen

Ditengah gejolak perekonomian yang semakin lama semakin kompetitif, koperasi diharapkan dapat menempatkan diri sebagai salah satu kekuatan ekonomi yang sejajar dengan kekuatan ekonomi lain yang telah ada. Untuk mendukung gagasan ini, diperlukan suatu tekad untuk merombak organisasi yang sering kali dianggap berbentuk sosial. Oleh karena itu koperasi sebagai organisasi harus dapat menyatukan pelaku-pelaku ekonomi yang lemah dam masih terpencar-pencar dalam koperasi tani, koperasi nelayan, koperasi kerajinan, dan sebagainya menjadi suatu kekuatan ekonomi yang nyata.

Selain rasa solidaritas, kebersamaan, atau kekeluargaan untuk mewujudkan harapan tersebut, koperasi menghendaki rasa individualitas. Dalam hal ini, individualitas dapat diartikan sebagai kesadaran akan harga diri sendiri serta bertumpu pada kemampuan pribadi-pribadi para anggota koperasi. Hanya anggota yang sadar akan harga dirinya yang dapat bertindak dan melakukan kegiatan yang menjurus pada usaha untuk mencapai dan membela kepentingan bersama.

Pada dasarnya, koperasi harus dapat berfungsi sebagai satu-satunya wadah yang tepat bagi pengembangan swadaya dan partisipasi masyarakat. Hal ini dimungkinkan karena pada hakikatnya koperasi bukanlah semata-mata kumpulan sosial seperti yang ditafsirkan selama ini, tetapi merupakan kumpulan orang-orang (individu). Dengan demikian, setiap orang dapat menjadi anggota koperasi dan mendapat kesempatan sama untuk berpartisipasi dalam meningkatkan produktifitas masing-masing. Selanjutnya, dari peningkatan produktivitas tersebut, akan terpenuhi kepentingan ekonomi dan kesejahteraan mereka pada umumnya.

Disadari atau tidak, koperasi menghadapi banyak tantangan dalam mengalihkan bentuk dari organisasi sosial kedalam suatu kekuatan ekonomi yang tangguh. Hambatan-hambatan klasik seperti kekurangan modal, terbatasnya keahlian, sedikitnya tenaga manajerial, dan semacamnya mengarah pada permasalahan dasar yang perlu segera diselesaikan.

Pengurus koperasi pada hakikatnya, adalah wakil para anggota untuk mengelola koperasi. Dalam hal ini, pengurus harus mampu merencanakan masa depan jalannya usaha koperasi sesuai dengan kehendak anggota dalam rapat anggota koperasi. Oleh karena itu, pengurus harus dapat membarikan rumusan tentang tujuan koperasi dalam bentuk perencanaan jangka npendek, menengah maupun jangka panjang. Dari perencanaan inilah kemuadian disusun kebijakan-kebijakan yang harus dijalankan dalam menjalankan koperasi tersebut.

Dalam koperasi, kepemimpinan pengurus berdasarkan kepercayaan yang diberikan oleh anggota melalui rapat anggota. Dalam manajer, kepemimpinannya akan terlihat dari hasil gunanya untuk mengarahkan dan memberikan motivasi untuk berjalannya usaha koperasi yang dipimpinnya. Oleh karena itu, setiap pemimpin koperasi harus berusaha agar kepemimpinannya dapat berhasil guna.
(sumber: Manajemen Koperasi karya Dra. Ninik Widiyanti dengan pengubahan)

Kerjakan soal-soal berikut
1.      Apa yang diharapkan dari koperasi ditengah gejolak perekonomian yang semakin kompetitif ?
Jawab:
Yang diharapkan dari koperasi ditengah gejolak perekonomian yang semakin kompetitif adalah supaya dapat menempatkan diri sebagai salah satu kekuatan ekonomi yang sejajar dengan kekuatan ekonomi yang telah ada.

2.      Bagaimana cara mewujudkan harapan/gagasan tersebut ?
Jawab:
Cara mewujudkan harapan/gagasan tersebut adalah koperasi sebagai organisasi harus dapat menyatukan pelaku-pelaku ekonomi yang lemah dan masih terpencar-pencar dalam koperaso tani, koperasi nelayan, koperasi kerajianan dll.

3.      Disamping azas kekeluargaan, mengapa prinsip individualitas juga diperlukan dalam usaha koperasi ?
Jawab:
Prinsip individualitas diperlukan dalam usaha koperasi karena individualitas dapat diartikan sebagai kesadaran akan harga diri sendiri serta bertumpuk pada kemampuan pribadi para anggota koperasi.

4.      Mengapa koperasi harus dapat berfungsi sebagai satu-satunya wadah yang tepat bagi pengembangan swadaya dan partisipasi masyarakat ?
Jawab:
koperasi harus dapat berfungsi sebagai satu-satunya wadah yang tepat bagi pengembangan swadaya dan partisipasi masyarakat karena pada hakikatnya koperasi bukanlah semata-mata kumpulan sosial tetapi merupakan kumpulan orang-orang (individu).

5.      Hambatan apa saja yang dialami koperasi untuk beralih bentuk dari organisasi sosial menjadi sesuatu kekuatan ekonomi yang tangguh ?
Jawab:
Hambatan yang dialami koperasi untuk beralih bentuk dari organisasi sosial menjadi sesuatu kekuatan ekonomi yang tangguh yaitu
-          Kekurangan modal
-          Terbatasnya Keahlian
-          Sedikitnya tenaga manajerial

6.      Apa yang harus dilakukan oleh pengurus agar mampu merencanakan masa depan jalannya usaha koperasi sesuai dengan kehendak anggotanya ?
Jawab
Yang harus dilakukan oleh pengurus agar mampu merencanakan masa depan jalannya usaha koperasi sesuai dengan kehendak anggotanya adalah pengurus harus dapat memberikan rumusan tentang tujuan koperasi dalam bentuk perencanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.


Rounded Rectangular Callout: Pelatihan 2




Setelah kamu menjawab soal-soal itu, rangkumlah jawaban-jawaban tersebut dalam sebuah paragraf yang padu! Paragraf yang kamu hasilkan sebenarnya merupakan pokok-pokok isi dari topik itu.

Ditengah gejolak perekonomian yang semakin kompetitif koperasi diharapkan dapat menempatkan diri sebagai salah satu kekuatan ekonomi yang sejajar dengan kekuatan ekonomi lainnya yang telah ada. Koperasi sebagai organisasi harus dapat menyatukan pelaku-pelaku ekonomi yang lemah dan masih terpencar-pencar dalam koperasi tani, koperasi nelayan, koperasi kerajianan dll. Individualitas dapat diartikan sebagai kesadaran akan harga diri sendiri serta bertumpuk pada kemampuan pribadi para anggota koperasi. Pada hakikatnya koperasi bukanlah semata-mata kumpulan sosial tetapi merupakan kumpulan orang-orang (individu). Hambatan yang dialami koperasi untuk beralih bentuk dari organisasi sosial menjadi sesuatu kekuatan ekonomi yang tangguh yaitu kekurangan modal, terbatasnya Keahlian dan sedikitnya tenaga manajerial. pengurus harus dapat memberikan rumusan tentang tujuan koperasi dalam bentuk perencanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.


B.     MENGUNGKAPKAN PRINSIP-PRINSIP RESENSI

Resensi merupakan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku. Penulis melakukan penilaian terhadap kualitas buku ditinjau dari berbagai segi. Penilaian itu didasarkan pada bukti dan argumentasi nyata yang ditemukan dalam buku.

1.      Menentukan unsur- unsur yang diresensi.

Hal-hal yang harus ditulis dalam resensi biasaya adalah (1) Identitas buku, (2) Gambaran umum isi buku atau ringkasan isi buk, (3) Analisis kelebihan dan kekurangan buku, (4) Ciri-ciri bahasa yang digunakan penulis buku dan (5) Manfaat bagi pembaca.

Rounded Rectangular Callout: Pelatihan 3 



Bacalah secara cermat resensi novel ini!



Judul resensi
 
Membayangkan Indonesia Masa Depan     



Judul         :   Area X: Hymne Angkasa Raya

Identitas buku
 
Penulis       :   Eliza V. Handayani
Penerbit     :   DAR! Mizan, Bandung, Juli 2003
Tebal         :   xxiv + 368

Novel genre fiksi-sains (science-fiction) karya novelis kita tergolong sangat langka. Jika tidak salah, baru novel berjudul area X (dibaca area sepuluh) Hymne Angkasa Raya ini serta Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh (Karya Dewi Lestari). Yang berjenis fiksi ilmiah. Inilah salah satu hal yang membuat karangan Eliza terasa unik.

Novel ini juga memiliki gereget tersendiri karena sifatnya yang futuristik dengan menkaji sejarah, mempertimbangkan kondisi politik dan sosial budaya saat ini, masalah krisis energi yang menghantui dunia hingga energi nuklir tampaknya menjadi pilihan favorit penulis. Begitu juga implikasi sains dan teknologi garda depan bagi peradaban manusia, dipadu dengan isu Unidentified Flying Object (UFO) dan alien yang kontroversial. Eliza sang penulis muda ini lewat kekuatan imajinasinya, berani bereksperimen membayangkan wajah Indonesia abad ke-21 tepatnya tahun 2015, dalam kemasan kisah ala film The X-Files.

Sambil kuliah di Univesitas Wesleyn Amerika Serikat, Eliza menyempurnakan novel yang memenangkan lomba penulisan nasional film/video tahun 1999 ini. Dia memperkokoh dengan menambah otot, tulang, dan susunan syaraf, merujuk 33 buku literatur, jurnal, serta buletin (edisi 1975-2002) diperpustakaan Universitas (hlm viii). Jadi, masuk akal jika novel ini bukan sekedar memperlihatkan kecerdasan diksi, dan teknik bercerita yang apik, tetapi sekaligus kekayaan cakrawala ilmiah penulisnya. Tidak heran, sebagaimana Supernova yang memesona banyak orang karena pengarangnya berhasil mengintroduksikan sains abad ke-20 dan spiritualis kepada para pembaca dalam satu jalinan cerita fiksi area X ini pun memukau.

Struktur dalam novel ini tidak linear. Struktur tersebut selaras dengan paradigma fisika kuantum-relatifistik yang memandang waktu bersifat non linear. Melalui struktur pengisahan tersebut Eliza memperkenalkan tokoh-tokoh novelnya sebagai wakil generasi muda Indonesia abad ke-21 yang cerdas terpelajar, memiliki rasa ingintahu yang besar terhadap IPTEK, tidak kenal menyerah, bersifat petualang dan menggeluti berbagai misteri yang menyelimutu angkasa raya, serta responsif terhadap problem global dan lingkungan sekitarnya.

Kisah diawali ketika Yudho dan sahabatnya, Rocki, yang sama-sama mahasiswa pasca sarjana ilmu komputer, pada September 2015 melakukan penyusupan ke area X. Area tersebut dijaga ketat dan tertutup bagi masyarakat umum di Hadeslan, sebuah kota satelit yang mengelilingi Jakarta. Walaupun Yudho selamat, ironisnya Rocki tertangkap dan keesokan harinya di temukan tewas. Sementara itu, pihak area X dapat berkelit dan bebas dari tuntutan.

Sehari sebelumnya, Elly Valeria mahasiswa S2-astrofisika yang menerjunkan diri kebidang UFO-logi dan selama 3 tahun telah mengamati area X tiba di Hadeslan. Dia mendengar adanya penampakkan misterius diarea X yang dibangun pemerintah Indonesia tahun 2005 dan bergerak dibidang riset teknologi militer berstatus Ultra Top Secret. Tanpa sengaja, dua hari setelah kedatangannya dia melihat mayat dibuang orang-orang yang memakai logo area X. Melalui komputer mini, ia merekam kejadian itu. Belakangan, dia tahu mayat itu bernama Rocki

Berdasarka info dari polisi, gadis ini berhasil menemui Yudho dan memperlihatkan hasil rekamannya kepada Yudho. Situasi bertambah runyam dan gawat setelah Tammi, teman Elly dijulik paksa untuk diperiksa pihak area X. Hal ini memaksa Elly dan Yudho melakukan infiltrasi kedua ke area X.

Tanpa diduga, melalui Circe, makhluk hasil rekombinasi alien dan DNA manusia yang mengalami kegagalan, tetapi jenius dan pemberontak, pasangan ini mendapat informasi tentang proyek eksperimen pembuatan manusia super di Area X. Proyek ini sungguh berbahaya dan telah mencelakakan banyak orang. Atas bantuan makhluk cacat ini, mereka dapat meloloskan diri dari kepungan petugas keamanan Area X dan menghancurkan simbol supremasi sains dan teknologi itu.

Kendati novel ini mengundang pujian dari banyak pihak, termasuk mereka yang seharusnya bisa bersikap kritis, ada beberapa catatan penting yang dapat kita ajukan kepada pengarangnya seperti diingatkan mahafisikawan Inggris, Stephen Hawking, kelemahan yang sering melekat dalam novel atau film fiksi-sains adalah sifatnya yang terlalu mengada-ngada (Hawking 1993). Artinya, tidak tunduk terhadap logika ketat dan sains yang nyata. Sayangnya, novel ini pun terperosok kedalam cacat yang nyaris sama.

Memang tidak ada salahnya membiarkan imajinasi berkelana dengan bebas. Tidak seorang pun berhak mengamputasi hak orang lain untuk menjinakkan imajinasinya. Meski demikian, logiskah memimpikan Indonesia (sekitar 10-15 tahun lagi) dapat menguasai sains dan teknologi canggih semacam zero point energy, aplikasi gravitasi arti fisial, dan sebagainya-seperti dilukiskan dalam kisah Area X-sementara negara yang sangat maju seperti Amerika Serikat pun belum tentu mampu merealisasikannya 50 tahun kedepan sampai tahun 2000 misalnya, data UNDP tentang indeks pembangunan manusia (HDI) menunjukkan, dari 174 negara negara kita baru mencapai peringkat 109 (kompas, 29/9/2000). Hasil survey pengukuran dan penilaian pendidikan oleh The Third International Mathematic and Science Study-Repeat tahun 1999 pun menyebutkan Indonesia berada berada diurutan ke-32 (IPA) dan ke-34 (Matematika) dari 38 negara yang dinilai (kompas 8/12/2000). Apakah (manusia-manusia begitu super sehingga tidak perlu melalui tahap normal dalam pencapaian IPTEK sebagaimana dilalui bangsa lain?

Ada lagi kekeliruan fatal yang tidak bisa dianggap bersifat teknis semata. Menjawab pertanyaan Yudho, salah satu pencapaian penting pihak Area X yang dipaparkan salah seorang petugas mereka kepada Yudho dan Elly saat keduanya diinterogasi ialah masalah pembuktian teorema terakhir Fermat yang tersohor itu. Bukankah aneh memberikan kasus in sebagai prestasi spektakuler pada tahun 2015, sedangkan dalam kehidupan nyata problem ini telah diselesaikan matematikawan jenius dari Universitas Princeton, Adreowiles, bulan Mei 1995?

Mengingat banyaknya istilah ilmiah yang dimuat novel ini, akan lebih baik jika dalam cetaka berikutnya, Eliza menambahkan glosarium. Jadi, bukan hanya catatan kaki seperti yang sudah ada, agar pembaca yang awam dalam masalah sains dan tegnologi lebih muda memahami alur cerita. Selain itu, kita pun dapat menyelam lebih jauh kedalam samudra sains, sejarah sains, dan filsafat sehingga kelak dapat menikmati novel genre fiksi-sains yang jauh lebih memukau. Dengan demikian, bukan sekedar novel berbaju hias sains dengan diksi yang baik dan puitis tetapi karya yang benar-benar menelurkan pemikiran baru, mendstimulasi pembaca untuk terlibat berpikir, serta makin dekat dengan sains yang nyata. Bagaimanapun juga, pekerjaan akbar ini, berhasil digarap penulis muda bertalenta besar.

Terlepas dari retakkan tersebut novel ini menggemakan sebuah kebenaran klasik abadi bagi kita; energi terbesar kehidupan bukanlah produk sains dan teknologi, melainkan dalam Area X yang lain, yang bernama “Jiwa dan Hati” yang mencinta. Cintalah, kekuatan kosmis paling universal dan dahsyat hymne terindah jagad raya, yang dapat menyatukan kita sebagai bangsa untuk bergandeng tangan merajut wajah Indonesia yang mekar berseri pada masa depan.

(Marulam Tumaanggor, Kompas Minggu, 19 Oktober 2003)


Contoh diatas memiliki bagian-bagian resensi yang lengkap yaitu:
1.      Identitas Buku
-          Judul resensi
-          Penulis
-          Penerbit
-          Tebal Buku
2.      Kepengarangan
3.      Gambaran Umum Isi Buku
4.      Ikhtiar Isi Buku
5.      Kelebihan Buku
6.      Kekurangan Buku
7.      Ciri Kebahasaan
8.      Kesimpulan
9.      Manfaat

Rounded Rectangular Callout: Pelatihan 4 



1.      Jelaskan identitas buku yang diresensi itu !
Jawab:
Judul       :     Area X: Hymne Angkasa Raya
Penulis     :     Eliza V. Handayani
Penerbit   :     DAR! Mizan, Bandung, Juli 2003
Tebal       :     xxiv + 368

2.      Jelaskan gambaran umum isi buku itu !
Jawab:
Gambaran umum isi buku itu ialah seorang mahasiswa Universitas Wesleyn Amerika Serikat dengan kekuatan imajinasinya berani bereksperimen membayangkan wajah Indonesia abad ke-21 tepatnya tahun 2015 dengan melalui cerita fiksi Area X.

3.      Jelaskan kelebihan buku itu !
Jawab:
Kelebihan buku ini adalah unik karena sifatnya yang futuristik dan berjenis fiksi ilmiah

4.      Jelaskan kekurangan buku itu !
Jawab:
Kekuarangan buku ini adalah sifatnya terlalu mengada-ada artinya tidak tunduk terhadap logika ketat dan sains yang nyata.

5.      Jelaskan Ikhtiar isi buku itu !
Jawab:
Ikhtisar isi buku ini adalah membayangkan Indonesia ini kedepannya menjadi ahli di bidang sains dan teknologi


6.      Jelaskan kebahasaan buku itu !
Jawab:
Kebahasaan buku ini adalah bahasa fiksi ilmiah

7.      Jelaskan kesimpulan isi buku itu !
Jawab:
Kesimpulan buku ini adalah daya pikir dan imajinasi seseorang dapat membuat semua orang lebih tertarik terhadap karyanya


8.      Sebutkan manfaat buku itu !
Jawab:
Manfaat buku ini adalah menstimulasi pembaca untuk terlibat berfikir.


2.      Membuat Catatan Mengenai hal-hal Penting yang Ditulis dalam Resensi

Bacalah juga contoh resensi berikut ini!

DARI SANG GADIS PEMBURU SENJA

Judul Buku      :     Supernova : Petir
Penulis             :     Dee
Penerbit           :     Akur, Desember, 2004
Tebal Buku      :     201 halaman

Novel supernova: Petir-buku serial ke 3 dari Supernova-karya Dee (nama aslinya Dewi Lestari) ini bisa dikatakan bagian yang paling “Rileks” sekaligus paling cemerlang dibandingkan kedua bagian sebelumnya. Supernova: Kstria, Putri, dan Bintang Jatuh tampil menggerebak dunia perbukuan 3 tahu yang silam karena “ditulis dengan bakat yang lumaya yang ditandingi oleh semangat menggebu seorang pemula yang takjub” akan sains. Jika pada Supernova yang pertama istilah ilmiyah yang bertebaran lebih menunjuk pada “pergulatan seorang amatir yang mabuk kepayang sehingga kehadiran teori-teori sains yang membludlak itu bisa “memukau, dan bisa jadi mengintimidasi” maka Supernova: Petir ini berhasil menampilkan sebuah kisah – sebagaimana fitrah sebuah novel – yang meramu sains, drama, roman, dan dunia maya. Sebagai satu kesatuan yang asik, janak tanpa pretensi, dan tanpa ketegangan seorang penulis pemula. Kini, sang gadis pemburu senja-tak lagi menggebu-gebu dalam mengintroduksi sains kepada pembaca.

Elektra, tokoh utama dalam novel ini, bukan seorang gadis yang menjadi impian setiap perempuan remaja. Sesungguhnya, dia wakil dari remaja yang merasa dirinya “terlalu biasa-biasaya saja” dibandingkan dengan kakak perempuannya yang jelita. “Wati merupakan produk negeri dongeng, yang ketika sudah bertemu sang pangerang maka pencariannya usai” (halaman 28).

Pembaca bisa mengikuti jalur pemikiran Elektra yang berloncatan bak sengatan listrik, menyengat dan menggigit. Pemikiran dan diskusi Elektra dengan pembaca inilah yang membuat novel ini tidak dapat dilepaskan hingga halaman terakhir. Terakhir, saya membaca novel yang memiliki daya tarik luar biasa adalah Saman karya Ayu Utami. Peristiwa demi peristiwa sebetulnya menjadi tak penting.

Mungkin benar Dee terkadang tak peduli dengan penyuntingan dengan tata bahasa yang semauny. Kebiasaan Dee sejak novel pertama untuk tidak melakukan penyuntingan mungkin membuat novelnya bermasalah walaupun begitu, saya tetap bisa menikmati novel ini tanpa jeda.

Dee berbakat, dengan sedikit kerendahan hati untuk bertanya kepada mereka yang bergaul dalam dunia tekstual, problem perbulatan bahasa itu seharusnya bisa diperhalus dengan mudah. Diluar itu, novel ini setara denga yang disarankan judulnya yakni petir! Akan kita temukan banyak kejutan didalamnya.
(Leila S. Chudori Tempo, Edisi 21-27 Februari 2005)


Rounded Rectangular Callout: Pelatihan 5



Resensi diatas menyajikan hal-hal penting yang berkaitan tentang isi bukunya. Hal-hal penting tersebut adalah:

1.      Novel supernova: petir ditulis dengan bakat yang lumayan dan ditandingi oleh semangat menggebu seorang yang takjub akan sains
2.      Dalam novel ini tokoh utama, bukan seorang gadis impian setiap perempuan remaja, melainkan wakil dari remaja yang merasa dirinya terlalu biasa-biasa saya
3.      pembaca bisa mengikuti jalur pemikiran Elektra yang berloncatan. Pemikiran dan diskusi Elektra dengan pembaca membuat novel tersebut tidak dapat dilepaskan oleh halaman terakhir.
4.      Dee terkadang tidak peduli dengan penyuntingan dengan tata bahasa yang semaunya. Kebiasaannya untuk tidak melakukan penyuntingan mungkin membuat novelnya bermasalah
5.      Bakat Dee dengan sedikit kerendahan hati untuk bertanya kepada mereka yang bergaul didalam dunia tekstual, dan masalah pergulatan bahasa itu haru bisa diperhalus dengan mudah.


Rounded Rectangular Callout: Pelatihan 6



Kerjakan latihan berikut bersama teman kelompokmu! Diskusikanlah bersama

1.      Menurut catatan kamu, apakah penulis resensi Supernova: Petir berkesimpulan bahwa novel yang diresensinya cukup berkualitas? Apakah kelebihan novel itu menurut penulis resensi?
Jawab:
Ya, cukup berkualitas karena pada Supernova pertama, istilah ilmiah yang bertebaran lebih menunjuk seorang amatir sehingga kehadiran teori-teori sains yang membudak itu bisa memukau dan bisa jadi mengintimidasi.

2.      Berdasarkan catatan kamu, apakah penulis resensi memiliki cukup pengetahuan untuk melakukan penilaian terhadap novel Supernova: Petir yang diresensinya? Jelaskan!
Jawab:
Kelebihannya ialah ia berhasil menampilkan sebuah kisah sebagaimana fitrah sebuah novel yang menaruh sains, drama, roman, dan dunia maya sebagai suatu sesatuan yang asyik, jenaka dan tanpa pretensi dan ketegangan seorang penulis.


Rounded Rectangular Callout: Pelatihan 7 



Kerjakan soal-soal ini bersama teman kelompokmu!
Sebelumnya, baca kembali resensi Supernova: Petir!
1.      Apakah unsur-unsur resensi diungkapkan secara lengkap oleh penulis resensi novel Supernova: Petir? Jelaskan!
Jawab:
unsur-unsur resensi diungkapkan secara lengkap yaitu karena penulis telah menguraikan secara jelas secara lengkap unsur-unsur resensi yang dibuat
2.      Apakah resensi novel tersebut disajikan dengan ringkas, padat, namun memuat penilaian yang menyeluruh terhadap isi novel? Jelaskan!
Jawab:
Ya, diuraikan secara ringkas karena sebagian inti bacaan terdapat pada pada paragraf yang kedua
3.      Apakah resensi itu memberi gambaran yang jelas kepada kamu mengenai kualitas novel karya Dee itu? Jelaskan!
Jawab:
Ya, dijelaskan kualitas novel karya Dee yaitu berhasil menampilkan sebuah kisah yang meramu sains drama, roman, dan dunia maya sebagai suatu kesatuan yang asyik, jenaka tanpa pretensi, dan tanpa ketegangan seorang penulis pemula.

2 komentar: