BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Yang menjadi latar belakang penyusunan paper ini adalah
:
- Supaya materi pelajaran kami cepat selesai, terkhusus untuk pelajaran PKN.
- Inisiatif siswa khususnya kelompok V dalam meningkatkan kegiatan kegiatan belajar melalui diskusi kelompok.
- Keinginan untuk memperdalam materi tentang “Sikap Terhadap Pengaruh dan Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa dan Negara”.
B. TUJUAN
Yang menjadi tujuan penyusunan paper ini adalah :
- Ingin mempercepat materi pelajaran.
- Meningkatkan sistem program belajar.
- Melatih diri dalam berkomunikasi dan tampil didepan umum.
C. PENGERTIAN
Untuk lebih memahami apa dan
bagaimana sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan
negara, maka terlebuh dahulu, kita harus memiliki pemahaman terhadap
globalisasi.
Globalisasi berarti suatu proses yang
mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang
kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat
secara nyata.
Dengan globalisasi, kita dapat
mengambil peranan yang lebih besar pada prakarsa dan kreativitas warga
masyarakat melalui berbagai infrastruktur teknologi informasi dan transportasi,
ekonomi, sosial-budaya, politik atau elemen organisasi masyarakat. Setiap warga
negara berkewajiban dan sekaligus merupakan suatu kehormatan apabila mampu
menciptakan motivasi, tatanan, kondisi, dan peluang yang diperlukan untuk
tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan prakarsa masyarakat itu sendiri.
Era globalisasi dewasa ini
mengharuskan kita untuk bersikap arif dan mampu merumuskan serta
mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh dalam
berinteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jati diri
bangsa, serta menyegarkan dan memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan
mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul. Sudah saatnya era
globalisasi kita maknai dalam arti yang positif, antara lain tumbuhnya
persaingan yang sehat, tingkat kompetisi yang tinggi, harus serba cepat dan
sebagainya.
Beberapa sikap yang perlu kita miliki
dalam rangka menghadapi pengaruh globalisasi dan implikasinya terhadap bangsa
dan negara antara lain :
- Memiliki wawasan global.
- Memahami era globalisasi dan hubungan interdependensi ekonomi.
- Memahami perkembangan dunia yang sangat cepat.
- Memanfaatkan globalisasi untuk pembangunan.
- Implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MEMILIKI WAWASAN GLOBAL
Khusus globalisasi & perkembangan
global lainnya, perkembangan ini mulai menampakkan pengaruhnya berupa perhatian
& apresiasi kita yang kadang berlebihan terhadap berbagai wawasan dan
perikehidupan global :
a.
Budaya Global
Perilaku, nilai dan gaya hidup yang dibawa masuk arus
informasi global diterima dengan mudah meskipun ada yang tidak sesuai dengan
nilai sosial-budaya. Munculnya manusia global, orang yang hidup di Indonesia
tetapi lebih merasa sebagai warga komunitas global & sebagainya.
b.
Konsep Global
Timbulnya wacana atau diskusi terhadap permasalahan
konseptual yang ditimbulkan oleh globalisasi, misalnya mengenai konsep
negara-bangsa (nation-state), relevasi ideologi bagi ideologi negara,
primordialisme baru, liberalisasi, dan sebagainya.
c.
Pendangkalan wawasan dan kehidupan demokrasi
Kompetisi media massa global melahirkan demokrasi
“instant” dan pendangkalan wawasan, dengan proses analisis realisme yang
langsung jadi dari tempat peristiwa yang mengutamakan nilai “ gigit”
(soundbites), rentang perhatian (span of attention) yang singkat, serta kultur
pop global. Pendangkalan ini menular kedalam masyarakat yang tidak sempat
melihat perspektif yang wajar sebagai akibat dari gerak dinamika yang sangat
tinggi
d.
Isu Global
Hak Asasi Manusia, masalah lingkungan global, dan isu
yang dikembangkan di masyarakat yang menguasai lalu lintas informasi global,
misalnya hak aborsi wanita, kohabitasi, keluarga sejenis, dan sebagainya.
e.
Politik Global
Dengan pengkajian dan telaahan yang lebih dalam dan
terbuka, dengan memakai bahasa yang sama, isu global dapat dibahas dalam
berbagai forum, seminar, pengkajian, dan diskusi secara lugas.
B. Memahami Era Globalisasi
dan Hubungan Interdependensi Ekonomi
Perkembangan baru bidang ekonomi
telah menciptakan suasana serta pola hubungan finansial, perdagangan, produksi,
dan berbagai hubungan ekonomi lain yang sangat berbeda dengan yang dikenal atau
dilaksanakan sebelumnya. Berbagai perkembangan baru yang menggambarkan
kecenderungan globalisasi atau transnasionalisasi dalam perekonomian dapat
dilukiskan sebagai berikut :
- Dalam hubungan finansial,
Semenjak pertengahan dasawarsa tujuh puluhan telah terjadi
proses globalisasi keuangan dalam bentuk internasionalisasi dan mungkin lebih
tepat transionalisasi keuangan, yaitu meluaskan operasi lembaga keuangan
sehingga tidak terbatas pada suatu negara atau wilayahnya, akan tetapi seluruh
dunia.
- Gejala sekuritisasi,
Atau proses membaurnya operasi bank-bank komersial
dengan lembaga-lembaga keuangan sekuriti serta inovasi baru dalam operasi
keuangan, berupa perluasan jasa uang sehingga mencakup berbagai kegiatan di
luar yang secara tradisional dilakukan di pasar uang.
- Dalam kegiatan produksi,
Kecenderungan globalisasi tampak dari proses pembuatan
produk akhir yang komponen-komponennya dihasilkan di berbagai negara, sehingga
hasil akhirnya merupakan gabungan dari produk yang berasal dari berbagai negara
tersebut.
- Perusahaan multinasional,
Bukan lagi menghasilkan suatu produk dengan pasokan
bahan yang datang dari perusahaan-perusahaan anaknya, akan tetapi perusahaan
nasional menghasilkan komponen yang setelah digabungkan dengan
komponen-komponen lain yang dihasilkan perusahaan di negara-negara lain,
akhirnya menjadi satu barang jadi.
- Dalam perkembangan investasi,
Berbagai kegiatan produksi juga bersifat transnasional.
Perdagangan internasional makin mengikuti investasi, bahkan ada pendapat yang
mengatakan bahwa perdagangan merupakan fungsi dari investasi.
- Perkembangan di Timur Tengah,
Suatu reaksi yang menyatukan negara-negara lain untuk
mengambil tindakan embargo ekonomi dan penyerangan terhadap Irak yang oleh
resolusi PBB dianggap memiliki senjata pemusnah massal. Hal ini merupakan
perkembangan baru yang merupakan globalisasi politik, yang dimotori Amerika
Serikat dan sekutunya.
- Perkembangan teknologi,
Terutama teknologi komunikasi setelah ditemukannya kabel
dari fibre optic yang menggantikan
tembaga sebagai sarana komunikasi dengan efisiensi yang berlipat ganda telah
menimbulkan revolusi dalam hubungan komunikasi karena mampu mentransfer
informasi jauh lebih cepat dan akurat serta kapasitas yang berlipat besarnya.
C. Memahami Perkembangan
Dunia yang Sangat Cepat
Kecenderungan globalisasi yang
menimbulkan hubungan interdependensi antar perekonomian negara-negara di dunia
harus kita pahami sebagai hal yang dibarengi dengan berbagai perkembangan
sangat cepat dan juga bersifat struktural. Beberapa indikator perubahan dan
perkembangan dunia yang sangat cepat, antara lain :
- Banyaknya perekonomian di dunia yang mendorong bekerjanya mekanisme pasar dan persaingan dengan mengurangi campur tangan langsung negara atau pemerintah dalam kegiatan ekonomi nasional. Kecenderungan ini sering disebutkan sebagai penemuan kembali ekonomi pasar yang dilaksanakan di negara-negara atau perekonomian industri baru (newly industrializing countries atau NICs dan newly industrializing economies atau NIEs), negara-negara berkembang, termasuk negara kita, dan yang banyak mendapat sorotan, di negara-negara sosialis atau komunis, dengan glasnost dan perestroikannya.
- Terdapat perkembangan penting di Eropa Barat dengan program Pasar Tunggal Eropa pada tahun 1992. Dengan program yang sangat luas ini, kita dapat memaklumi bahwa Eropa akan lebih banyak memperhatikan masalah intern dan lebih bersikap introvertif. Yang jelas sejak dicanangkan penyatuan pasar Eropa, kepercayaan Eropa menjadi pulih; istilah Euroclerosisi menjadi hilang dan penanaman modal di Eropa baik oleh masyarakat sendiri maupun oleh masyarakat luar Eropa makin meningkat.
- Amerika Serikat yang 50 tahun lalu menunjukkan keterbukaan dalam sikapnya terhadap perdagangan internasional, mengalami perubahan ke arah proteksionisme, terutama setelah AS mulai kehilangan daya saingnya menghadapi Jepang. Kecenderungan ini tampak jelas dari perundang-undangan yang dikeluarkan dalam perdagangan maupun berbagai rancangan undang-undang yang diajukan di Congress.
- Negara Jepang telah memperlihatkan kemampuannya sebagai kekuatan utama di bidang perdagangan. Baru-baru ini MITI Jepang mengeluarkan dokumen yang menunjukkan programnya untuk menjadikan ekonomi Jepang berperan sebagai pemimpin ekonomi dunia dalam tahun 2000-an sebagaimana Amerika Serikat lakukan semenjak berakhirnya Perang Dunia II.
- Timbulnya gejala baru ke arah pembentukan ke arah pembentukan free trade area di berbagai wilayah seperti Amerika Utara dan Amerika Serikat dengan Kanada, kemudian dengan Meksiko dan wilayah Australia-New Zealand, dan di negara-negara ASEAN. Bila masing-masing free trade area ini akan menjadi tertutup, kita menghadapi bahaya fragmentasi atau proteksionisme.
- Transformasi perekonomian yang terjadi di kawasan Pasifik dan Asia Tenggara, serta perkembangan NICs baik di Asia maupun di kawasan lain. Ekonomi kawasan Asia Pasifik berkembang sangat pesat yang dipelopori oleh RRC, Taiwan, dan Korea Selatan, demikian pula perdagangan antarnegara-negara di kawasan ini. Kecenderungan ini akan berlanjut di masa depan.
Dengan peningkatan hubungan dagang,
investasi, dan ekonomi antarnegara-negara di berbagai kawasan, seolah-olah ada
suatu integrasi ekonomi di kawasan tersebut. Di lain pihak ketergantungan
kebanyakan negara pada pasar tertentu (AS dan Jepang) yang dapat membuat
hubungan bilateral berpotensi menimbulkan friksi, seperti defisit neraca
perdagangan yang berkelanjutan.
D. Memanfaatkan Globalisasi
untuk Pembangunan
Pembangunan di negara-negara
berkembang pada umumnya, sekarang ini berlangsung dalam keadaan dunia yang sedang mengalami
proses globalisasi. Hal ini dengan akibat bahwa proses pembangunan negara
berkembang tidak bisa dilaksanakan terisolasi dari proses globalisasi. Oleh
karena itu, beberapa kerangka kebijakan yang berlaku di masa perang dingin,
kini di tahun dua ribuan dan ke masa depan tidak relevan lagi.
Beberapa negara berkembang, seperti
Indonesia dan negara Asia Timur serta beberapa negara Amerika Selatan lainnya
sudah menempuh proses pembangunan yang cukup kencang selama dasawarsa lalu dan
karena itu mengalami perubahan struktur ekonomi dan sosial yang cukup besar.
perubahan yang berlangsung ini menumbuhkan kekuatan-kekuatan sosial baru yang
memerlukan penanganan dan kerangka kebijakan pembangunan yang baru pula. Tidak
lagi bisa ditempuh dengan “jalan kemarin” atau pendekatan business as usual.
Sehingga setidaknya terdapat dua
faktor yang mempengaruhi kerangka kebijakan yang membedakan dengan kebijakan
lalu, yaitu:
a.
Proses globalisasi yang gencar
berlangsung di seantero dunia sehingga perlu diperhitungkan dan dimanfaatkan
dalam menarik kebijakan pembangunan nasional; dan
b.
Perubahan kondisi dan aspirasi
masyarakat yang mengubah dan meningkat sebagai hasil pembangunan
dasawarsa-dasawarsa lalu.
Dengan memperhatikan dua faktor ini
perlu dikaji implikasinya pada keperluan melakukan penyesuaian pada beberapa
bidang yang strategis. Perhatikan bagan diatas!
- Penyesuaian kebijakan ekonomi
Perlu ditekankan bahwa stabilitas
terutama yang terkait dengan bidang ekonomi, khususnya dalam ukurang laju
inflasi, tetap perlu dipertahankan oleh karena globalisasi ekonomi justru
menghendaki terpeliharanya stabilitas ekonomi. Namun dalam penerapannya tidak
cukup lagi ditempuh kebijakan ekonomi yang diandalkan pada kebijakan moneter
saja. Kebijakan stabilisasi ekonomi ini pun memerlukan penyesuaian dengan
menekankan lebih banyak pada kebijakan sektor rill yang mengurangi hambatan
arus dan produksi barang serta jasa.
Dalam menanggapi proses globalisasi
ekonomi dengan masuknya saingan menghadapi kelompo-kelompok ekonomi kuat, perlu
ada ikhtiar khusus memberdayakan kekuatan ekonomi kuat, perlu ada ikhtiar
khusus memberdayakan kekuatan ekonomi lemah. Paling tidak diusahakan agar
“medan juang” (playing field)
setingkat dalam dunia kompetisi global.
Sudut penglihatan ini membawa akibat
bahwa ada sikap berpihak dalam menarik kebijakan pembangunan. Dalam ekonomi
pasar yang didorong oleh proses globalissi ekonomi, sangat penting bahwa
pemerintah secara eksplisit menunjukkan sikap berpihak pada kelompok lemah dan
rentan dalam kebijakan pembangunan. Ini berarti bahwa sistem ekonomi yang
dikembangkan adalah “ekonomi pasar dengan pencernaan”.
Proses pembangunan yang berlangsung
secara global sekarang ini menunjukkan sifat “pertumbuhan tanpa perluasan
lapangan kerja” (jobless growth). Berkenaan
dengan kegiatan mengisi pembagunan negara berkembang, ini berarti bahwa
perombakan struktur ekonomi dari masyarakat pertanian menjadi masyarakat
industri sungguh pun penting tidaklah cukup. Yang diperlukan sebagai tambahan
adalah meningkatkan kemampuan industri berpengetahuan (knowledge based industry).
- Penyesuaian pengembangan institusi
Penyesuaian kebijakan tentang
pembangunan ekonomi memerlukan penyesuaian pengembangan institusi. Pertama
adalah pengembangan institusi aparatur pemerintah. Dalam sistem ekonomi pasar
dengan perencanaan, peranan pemerintah adalah penting. Namun sifat orientasi
kepemerintahan perlu mengalami penyesuaian:
1)
Memberi pelayanan kepada
masyarakat ditingkatkan menjadi sifat memberdayakan masyarakat melayani dirinya
sendiri.
2)
Kegiatan pemerintah beralih
dari pelaksanaan (execution) menjadi
pembimbingan (guidance).
3)
Pola kepemimpinan yang ditampuh
tidak lagi sentralistis tetapi desentralistis baik ke daerah maupun ke kelompok
masyarakat.
4)
Sikap kerja yang beralih dari
tindak represif ke arah preventif;
5)
Visi penglihatan untuk melihat
proses pembangunan tidak dalam jangka pendek (short term vision) tetapi dalam jangka panjang (long term vision).
Masyarakat plural (pluralisme) adalh ciri masyarakat
global. Bangsa Indonesia bersyukur bahwa secara politis kita sudah menganut
“Bhineka Tunggal Ika”, sehingga keanekaragaman dalam diri masyarakat seyogianya
tidak perlu menjadi masalah. Oleh karena itu, tumbuh kembangnya demokrasi tidak
lagi dengan cara kekuasaan yang dimiliki berbagai pihak, termasuk pemerintah,
digunakan dalam mengembangkan sumber daya alam, ekonomi, dan sosial dalam
proses pembangunan.
Global ekonomi mengakibatkan
langkanya modal, lebih-lebih dengan kesempatan pembangunan yang terbuka
sekarang akibat berakhirnya perang dingin. Maka, permintaan akan modal melebihi
pemasokan modal. Modal “tidak mengenal bendera nasional” dan akan memasuki
sektor dan negara yang menghasilkan keuntungan.
- Penyesuaian nilai etika
Berbagai Penyesuaian kebijakan ekonomi dan pengembangan institusi
ini memerlukan pengembangan nilai etika. Dari berbagai nilai luhur yang
dimiliki bangsa indonesia perlu diangkat secara eksplisit nilai-nilai sebagai
berikut:
1)
Penegakan martabat kemanusiaan
dengan pokok menghormati hidup (respect
for life).
2)
Menumbuhkan kebebasan sebagai
ciri manusia beradap dan mencakup kebebasan mengaktualisasikan diri dengan
identitas sendiri dan atas kerangka acuan sendiri; kebebasan beragama, menerima
dan memilih informasi, kebebasan berpikir dan mengungkapkan pendapat, kebebasan
hidup bermasyarakat menurut kerangka acuan masyarakat itu sendiri; kebebasan
berbangsa, bernegara, dan bertanah air yang tegak sama tinggi dengan
bangsa-bangsa lain.
3)
Menegakkan keadilan yang
diwujudkan melalui hukum, sehingga peraturan perundang-undangan mencerminkan
rasa adil yang hidup dalam masyarkat.
4)
Toleransi yang menghormati hak
berbeda pendapat, berbeda agama, berbeda suku, berbeda ras, dan berbeda
kelompok. Hak untuk berbeda dalam semangat bersatu.
5)
Solidaritas sosial yang
menumbuhkan sikap keadilan sosil dan terwujud dalam jumlah penduduk dibawah
garis kemiskinan yang menurun dan kesenjangan di atas garis kemiskinan
mengecil.
E. Implikasi Globalisasi
terhadap Bangsa dan Negara
Negara Indonesia sebagai bagian masyarakat
global dengan ideologi Pancasila yang terbuka dan sistem politik, ekonomi,
sosial-budaya, serta hankam yang dinamis, dalam melaksanakan pembangunan dari
tahun ke tahun, merasakan dampak dari perubahan-perubahan dunia yang cepat
mendasar. Hal ini tentu saja membawa implikasi pada perencanaan dan pengelolaan
pembangunan nasional secara keseluruhan dalam berbagai bidang dan aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Akan tetapi, perubahan-perubahan itu
sendiri akan berpengaruh pada perkembangan terhadap teknologi informasi dan
komunikasi, ilmu pengetahuan, para cendekiawan dari berbagai disiplin ilmu,
pelaku ekonomi dalam dunia usaha, maupun perumus kebijakan di tingkat nasional.
Semua perubahan-perubahan tersebut akan berimplikasi pada hal-hal antara lain
sebagai berikut :
- Perumusan kebijakan di tingkat nasional,
Bahwa perubahan yang cepat dan kecenderungan tidak
menentu serta makin ketatnya persaingan atau kompetisi di berbagai bidang
kehidupan, menuntut peningkatan strategi dan langkah-langkah operasionaluntuk
penciptaan iklim bagi dunia usaha, aparat birokrasi, perangkat hukum,
infrastruktur, penciptaan sumber daya manusia, dan sebagainya yang terus makin
meningkat efisiensi dan daya saingnya.
- Pelaku ekonomi,
Bahwa dalam dasawarsa dua ribuan daya saing ekonomi
nasional mulai meningkat, kemampuan produksi dan ekspor makin membesar. Untuk
itu, diperlukan segala upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan pasar bagi
hasil produksi nasional, lewat perbaikan sistem perdagangan internasional dalam
kerangka multilateral, regional, dan bilateral.
- Pemerintah,
Yaitu baik pemerintah pusat maupun daerah diharapkan
makin memainkan peran sebagai fasilitator, pemberi dorongan dan bimbingan
kepada para cendekiawan, tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu serta dunia
usaha untuk terus meningkatkan daya saing dalam skala nasional dan global.
Kebijakan deregulasi dan debirokratisasi harus dilanjutkan, tanpa menghilangkan
campur tangan yang diperlukan, khususnya yang memberikan arah serta dorongan
prakarsa, kerativitas, dan partisipasi masyarakat.
- Bagi dunia usaha,
Dituntut untuk lebih luwes, lebih sensitif pada tuntutan
pasar, dan lebih jeli mempelajari peluang-peluang yang terbuka dipasar serta
menerus meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaannya. Khusus globalisasi
ekonomi, menuntut kelincahan dunia usaha dalam kerja sama antarpara pelakunya
dan dengan pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan nasional di pasar dunia.
Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan dibawah ini!
Perkembangan yang cepat sebagai
pengaruh globalisasi telah membawa implikasi pada teori atau pendekatan
diberbagai dan aspek kehidupan. Oleh sebab itu, globalisasi dengan segala
implikasinya, hendaknya terus kita upayakan dalam rangka membagun sebuah bangsa
dan negara yang mampu berlaku efisien, efektif dan memiliki daya saing global.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Beberapa sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap
bangsa dan negara antara lain:
1.
Memiliki wawasan global
a.
Budaya global
b.
Konsep global
c.
Pendangkalan wawasan dan
kehidupan demokrasi
d.
Isu global
e.
Politik global
2.
Memahami era globalisasi dan
hubungan interdependesi ekonomi
Berbagai perkembangan baru yang menggambarkan kecenderungan
globalisasi atau transnasionalisasi dalam perekonomian dapat dilukiskan sebagai
berikut.
a.
Dalam hubungan finansial
b.
Gejala sekuritisasi
c.
Dalam kegitan produksi
d.
Perusahaan multinasional
e.
Dalam perkembangan investasi
f.
Perkembangan di Timur Tengah
g.
Perkembangan teknologi
3.
Memahami perkembangan dunia
yang sangat cepat
4.
Memanfaatkan globalisasi untuk
pembangunan
a.
Penyesuaian kebijakan ekonomi
b.
Penyesuaian pengembangan
institusi
c.
Penyesuaian nilai etika
5.
Implikasi globalisasi terhadap
bangsa dan negara
a.
Perumus kebijakan ditingkat
nasional
b.
Pelaku ekonomi
c.
Pemerintah
d.
Bagi dunia usaha
B. SARAN
- Era globalisasi sebaiknya dimaknai dalam arti yang positif
- kita sebaiknya memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul akibat interaksi terhadap tatanan dunia luar.
C. KATA PENUTUP
Demikian hasil diskusi kami tentang “Sikap Terhadap Pengaruh Dan
Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa Dan Negara”. Dan kami menyadari bahwa
penyusunan makalah kami ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik, saran dan kerjasama yang bersifat membangun dari
kelompok-kelompok lain, demi perbaikan pada masa yang akan datang.
Kami ucapkan terima kasih kepada bapak pengasuh bidang studi PKn
yang telah bersusah payah, mengarahkan kami dalam penyusunan makalah ini. Dan
juga kepada pihak-pihak lainnya yang terhadap berperan dalam penyelesaian kami
ini.
YA’AHOWU
makasih ya kakak tugasnya sangat membantu... kebetulan dapat tugas dan pilihan judul materi yang sama....
BalasHapusmakasih kaka buat artikelnya,, membantu bngt ni
BalasHapusOk, Sama-sama. . .
BalasHapuspapernya bagus om, thx ya..
BalasHapusfollow blog saya ya
BalasHapusizin copy yah, sangat membantu tugas aku..
BalasHapusokeee
BalasHapusthank izin copi
BalasHapus